Friday, May 12, 2006

emosi,perlu untuk kepuasan bercinta

Kenikmatan bercinta ternyata tak hanya cukup 'dimodali' dengan posisi serta gaya bercinta yang diterapkan oleh setiap pasangan. Melainkan ada lagi faktor X yang konon banyak mendukung tercapainya kepuasan seks yang optimal. Faktor X itu Emosi. Bangkitkan emosi Anda berdua secara alami, dan tujuan utama Anda berduapun akan lekas tercapai! Lebih jelasnya, berikut 'penerapan emosi' yang dimaksud!

Gaya Spiritual

Saat sepasang pria dan wanita mulai melangkah ke pembaringan dengan segenap cinta dan rasa saling memiliki, konon bertepatan dengan saat munculnya rasa kesadaran spiritual. Lahirnya kesadaran spiritual tersebut, menurut pakar psikologis perkawinan, Shirley P. Glass, Ph.D, umumnya setelah seseorang terbebas dari rasa sakit dan krisis kehidupan yang lainnya. Kesimpulannya, kesadaran spiritual tersebut bisa menjadi resep ampuh dalam menambah keintiman seksual setiap pasangan, mengingat segala sesuatunya terasa begitu istimewa.

Penuh Tawa

Mood yang bagus bukan melulu berarti serius dalam melakukan sesuatu. Dalam bercinta misalnya, mood yang bagus biasanya justru membuat mereka yang tengah terlibat ?bisnis? ini jadi lebih ceria dan penuh tawa. Asal tahu saja, menurut Glass, keceriaan yang terjadi di tempat tidur bisa membangkitkan gairah yang lain dari biasanya. Karena itu, jika di sela-sela aktifitas bercinta muncul satu kejadian lucu, jangan malu-malu untuk melepaskan tawa. Dijamin hasrat Anda bakal makin meningkat.

Penuh Amarah

Cara yang satu ini ternyata juga jitu dalam membangkitkan hasrat seksual! Kenapa? Karena konon energi yang membarengi sikap agresivitas seseorang justru menjadi afrodisiak dalam dirinya. Cuma yang menjadi catatan, kemarahan tersebut sebaiknya terjadi pada awal aktifitas bercinta saja. Pasalnya, jika rasa marah tersebut terus dipelihara sepanjang berlangsungnya hubungan intim, bisa-bisa justru menjadi bumerang bagi Anda sendiri.

Penuh Kelembutan

Seks dengan gaya penuh kelembutan hingga kini masih menjadi salah satu dambaan para wanita. Siapa sih yang tidak ingin dibelai, disentuh, dipijat serta dicium dengan kelembutan dan kehangatan pasangannya? Begitu pula sebaliknya, para pria pun menurut Glass umumnya berharap mendapat servis yang sama dari pasangannya. Bahkan, gaya bercinta nan lemah lembut ini konon juga bisa menjadi pencair suasana setelah terjadinya ?pertikaian? sebuah pasangan. Hidup kelembutan! Bagaimana, sudah bisa membayangkan sekarang?