Tuesday, September 12, 2006

Terapi ringan munculkan Iner Sex anda

Saat mempersoalkan kecantikan, kata Inner beauty seringkali muncul dan disebut-sebut. Saat mempersoalkan seks, ternyata ada juga yang hampir serupa dengan inner beauty. Apa itu? Inner sex jawabnya. Lain halnya dengan inner beauty, inner sex sangat perlu digali agar dapat ?dikeluarkan?. Untuk ?mengeluarkan? inner sex Anda, mengapa tidak mencoba tips berikut dan temukan sensasi baru yang akan Anda alami!

1. Mainkan Imajinasi Anda. Pejamkan mata, ambil nafas panjang dan bayangkan kebun imajinasi yang Anda miliki. Tanami dengan bunga-bungaan yang indah, atau apa saja yang Anda sukai. Lengkapi dengan jalan setapak, tempat duduk, air mancur dan kolam. Kemudian, bayangkan pagar di sekeliling kebun, sehingga Anda bisa mengundang orang lain untuk masuk. Imajinasi ini memberi kesempatan Anda untuk memberi pengharagaan pada diri sendiri dan menciptakan hubungan yang sehat.

2. Yakinkan diri. Setiap hari, saat Anda berkaca, pandanglah diri dengan penuh perhatian. Katakan, ?Saya adalah wanita yang seksi, sensual dan menyenangkan?. Jika ini tidak berhasil, cobalah ciptakan ?mantra? sendiri, dimulai dengan, ?Saya adalah???

3. Stop pikiran negatif. Terkadang diri Anda mempunyai ?suara-suara? negatif yang kerap mengkritik kekurangan Anda. Bisa dalam hal penampilan, kecerdasan maupun kemampuan. Katakan, ?Stop!? Ganti pikiran tersebut dengan berkonsentrasi pada diri Anda sendiri. Teknik ini mencegah pikiran-pikiran tersebut semakin 'merajalela' untuk sementara. Tapi, jika Anda melakukannya setiap saat Anda merasa ?dikritik?, Anda akan merasa lebih percaya diri sepanjang waktu.

4. ?Undang? dewi-dewi cinta.Duduklah dengan rileks, dan bayangkan tubuh Anda dipenuhi oleh energi cinta yang romantis dan feminin dari dewi-dewi kuno, seperti dewi cinta Aphrodite misalnya. Ambil nafas dalam-dalam secara teratur, dan rasakan sensasi kehangatan keluar dari tubuh Anda.

Jika dilakukan teratur 'terapi ringan' ini dapat mengeluarkan inner sex Anda, dan semakin harmonislah hubungan cinta Anda dan sang pasangan!

Seks versus stres

Banyak pasangan yang menganggap stres sebagai 'racun' kehidupan seks, yang bikin kita tidak bergairah. Tetapi stres yang benar-benar dapat menganggu kehidupan cinta suami-istri bukanlah stres yang biasa kita hadapi sehari-hari, seperti stres menghadapi deadline di kantor. Stres yang bikin masalah di tempat tidur adalah seks yang lebih rumit dan berlangsung terus-menerus, memiliki kemampuan untuk menekan produksi hormon perangsang gairah seks, dan meredupkan libido.

Seks dapat menjadi obat pamungkas konflik karena dia menurunkan tekanan, bukan saja secara emosi tetapi juga secara fisik. Orgasme melepaskan endorphin, hormon yang juga obat penenang tubuh alami, yang membuat ketegangan sirna. Orgasme juga membuat kita mudah jatuh tertidur, sehingga tubuh dan pikiran dapat beristirahat secara total.

Membangkitkan dan merasakan gairah saat sedang stres bukanlah hal rumit. Menyapa pasangan kita dengan penuh kasih, saling bersentuhan, saling mendekap dan sekadar merasa nyaman dalam pelukan, itu juga sudah cukup. Hindari saling cela, apalagi menghina dengan kata-kata kasar. Carilah kegiatan yang membuat kita dan si dia merasa intim secara fisik, seperti membacakan majalah di tempat tidur atau jalan-jalan singkat di sore hari sambil bergandengan.

Jika gairah seks kita pada si dia benar-benar mati, berhati-hatilah. Kondisi ini dapat dipastikan menjadi pertanda bahwa ada 'sesuatu' yang bisa memutuskan hubungan kita secara emosional maupun fisik dengan si dia. Sebaiknya kita segera berkonsultasi dengan penasihat perkawinan, karena siapa tahu masalahnya ternyata nggak sepelik yang kita duga -mungkin cuma salah komunikasi, atau perlu lebih banyak 'pemanasan'.

Usia dan gairah seks

Tiap tahapan usia punya cara tersendiri untuk tetap menyalakan gairah seks. Pahami dulu agar hubungan Anda makin mesra…

Usia Remaja dan Awal 20-anSeks bagi wanita di usia ini nggak mesti berhubungan badan tetapi lebih pada kebutuhan akan perhatian, perasaan diterima, disayang dan semacamnya. Perasaan malu, takut, bahkan rasa jijik yang ditanamkan orangtua mengenai seks (apalagi bila ngomongin seks dianggap tabu), kadang bisa mematikan gairah seks yang dirasakan.

Usia 25 sampai 30
Pengalaman hidup akhirnya berhasil menumbuhkan rasa percaya diri. Hal ini berkaitan dengan perasaan lebih nyaman atas tubuh mereka, dan pemahaman lebih dalam atas kebutuhan seksual. Sayangnya karier yang sedang menanjak seringkali menghambat gairah seks yang sedang menggebu-gebu. Nggak jarang, gairah ditekan, bahkan diabaikan.

Usia 30-an
Pada usia ini, wanita menemukan kebebasan bercinta dan menikmatinya dengan antusias. Bila mereka hamil, perubahan hormonal akan menambah gairah seks. Payudara yang membesar dan mengeras jadi lebih sensitif terhadap sentuhan. Meningkatnya aliran darah ke arah panggul membuat mereka mudah terangsang plus gampang mencapai orgasme. Setelah melahirkan pun, gairah seks masih berkobar.

Usia 40-an
Kebanyakan wanita merasa mencapai puncak gairah seks pada usia ini. Karier dan keluarga yang sudah mapan membuat wanita di usia ini punya banyak waktu untuk diri sendiri dan berusaha mempertahankan kehidupan seksnya dengan baik.

Seterusnya…Menopause yang dialami wanita merupakan titik balik kehidupan seks mereka. Produksi estrogen berkurang, dan kadang hubungan intim terasa menyakitkan. Tapi mitos ini nggak sepenuhnya benar. Wanita yang di masa mudanya rutin melakukan hubungan seks, umumnya akan melanjutkan kebiasaan ini, bahkan di usia lanjut sekalipun.

Antara daging kambing dan hasrat lelaki

Daging kambing rupanya punya tempat sendiri bagi kaum lelaki. Konon, daging kambing dipercaya sebagai pembangkit hasrat.

Ah… belum tentu! Pro-kontra muncul. Entah bagaimana ceritanya, daging kambing dipercaya mempunyai kemampuan aprodisiak, kemampuan dalam meningkatkan gairah pria. Yang jelas anggapan itu sudah lama berkembang di masyarakat. Dan cerita tersebut memang ada benarnya.

Seorang pria yang baru menikahi istrinya, sehabis bekerja mendatangi sebuah sebuah rumah makan untuk makan sate kambing dan tongseng kambing. Sehabis makan pria itu mengaku menjadi seorang pria perkasa di hadapan istrinya. Makin sip, katanya, usai makan sate ditambah menenggak minuman beralkohol.

Kalau diamati, secara fisik serat daging kambing tak jauh beda dibandingkan dengan daging merah lainnya dari domba, sapi, dan kerbau. Dibandingkan dengan daging domba umpamanya, keduanya sama-sama bertekstur halus. Warna dagingnya pun tak terlalu berbeda meskipun daging kambing biasanya berwarna lebih pekat.

Perbedaan mencolok dengan daging ternak lain sebagaimana dilansir Intisari, justru aromanya. Daging domba, sapi, atau kerbau beraroma amis saja, sedangkan daging kambing beraroma menyengat (orang Jawa bilang prengus). Selain itu, lemaknya lebih putih dan keras.
Apa yang dikatakan orang soal daging kambing dapat meningkatkan potensi seksual seseroang menurut Dr Muhilal dari Puslitbang Gizi, Bogor ada kemungkinan benar. Orang menyatakan begitu khan berdasarkan pengalaman nenek moyang. Tapi kalau kita kaji secara ilmiah harusnya 'kan diteliti dulu. Tapi data itu tidak ada, sehingga dasarnya saling percaya saja," jelas Dr. Muhilal.

Senyawa mirip hormon seks
Sebaliknya, ahli gizi ini kurang sependapat dengan kemungkinan keperkasaan seorang pria setelah makan sate kambing akibat energi yang diperoleh dari lemak sate. Dari segi farmakologi, bisa jadi daging kambing mengandung senyawa mirip hormon seks pria. Namun, sampai saat ini belum ditemukan dasar ilmiah untuk menyatakan daging kambing bisa meningkatkan potensi seksual kaum pria.

Pada dasarnya orang yang sudah menurun potensi seksualnya tidak dapat langsung naik potensinya hanya dengan makan daging kambing ditambah bir. "Yang berperan dalam membantu meningkatkan potensi seksual itu adalah hormon," jelas dr. Hendrawan Nadesul.
Yang didapat oleh mereka yang memakai makanan atau minuman aprodisiak itu lanjut Nadeseul bukan peningkatan potensi, tetapi lebih pada sensasi seksual. Akibat sensasi tentu saja seseorang jadi bergairah. Tetapi, potensi tetap saja segitu.
Sementara, kalau orang bilang sate torpedo (skrotum) juga bisa meningkatkan potensi seksual pria, mungkin ada benarnya. ?Khan di situ jelas tempatnya hormon seks jantan," jelas Muhilal. Dengan mengonsumsinya, seseorang mendapat tambahan hormon seks sehingga ada kemungkinan potensi seksualnya meningkat.

Reputasi aprodisiak jelas Nadesul di dunia belum berubah. Ia tetap digandrungi para lelaki dan suami, tapi khasiatnya tetap berada di belakang mitos. Saking kuat dan berakarnya mitos, sampai sekarang lebih banyak lelakidan suami yang sesat dan berpetualang mencari mimpi seksualnya yang tak kunjung berakhir itu. Sebagian kamu Adam merasa sia-sia sebab mimpi dari aprodisiak itu tetap saja tinggal mimpi. Yang terjadi sebetulnya hanya dua sensasi yaitu sensasi seksual dan sensasi psikologis.

Waspada memang perlu!
Meski hubungan daging kambing dan potensi seks seorang pria masih diliputi misteri, toh penelitian ilmiah untuk mengetahui pengaruh buruknya terhadap kesehatan sudah sering dilakukan. Itu pun tak selalu terbukti. Kalau bertahun-tahun lamanya orang beranggapan daging kambing jadi biang keladi munculnya penyakit tekanan darah tinggi, maka penelitian Prof dr Harun Rasyid Lubis dari Universitas Sumatra Utara, Medan, dan Prof Boedi Darmojo dari Universitas Diponegoro, Semarang, menunjukkan hasil berbeda. Ternyata, daging kambing bukan menjadi penyebab timbulnya tekanan darah tinggi atau hipertensi karena berkolesterol tinggi.

Yang perlu diperhatikan justru konsumsi lemaknya. Kalau sate kambing yang berlemak banyak dikonsumsi, seringkali itu menyebabkan terjadinya peningkatan kadar kolesterol darah. Sementara, bila santapan sate kambing dipadukan dengan minuman beralkohol, pengaruh buruk lainnya bakal muncul. Pasalnya, pasangan kolesterol - alkohol bisa mempersempit pembuluh darah bagian bawah tubuh, terutama yang mengaliri si "buyung".

Efek lainnya bila setelah makan sate kambing plus minuman keras bisa saja jadi impoten. Alkohol memang merangsang, namun setelah itu malah bikin syahwat kendur. Kerja hati, ginjal, jantung, dkk. pun jadi lebih berat. Kalaupun dirasakan adanya efek tubuh yang menghangat dan peningkatan gairah, mungkin lantaran pengaruh bumbu-bumbunya yang cenderung pedas dan merangsang, macam cabai, cengkih, jahe, lengkuas, merica, dan lain-lain.