Thursday, January 11, 2007

Tidak sakit belum tentu berarti…

Dua dari jenis penyakit menular seksual yang paling umum, human pappilomavirus (HPV) dan chlamydia, menyebar tanpa menunjukkan gejala tertentu. Penderita HPV umumnya tidak mengetahui terkena virus tersebut setelah tiga minggu. Mereka tidak merasa sakit, padahal jika tidak diobati, virus-virus berbahaya itu dapat menyebabkan perubahan sel pada leher rahim (dan kadang-kadang pada vagina), yang pada kasus tertentu akan berujung pada kanker.

Dalam kasus chlamydia, sebagian besar penderita juga tidak menunjukkan gejala tertentu. Jika positif terinfeksi chlamydia, sebaiknya Anda dan pasangan menjalani pengobatan antibiotik selama tujuh hari. Bila tidak segera diperiksakan, virus ini bisa menyebabkan penyakit radang rongga pinggul, yaitu infeksi pada saluran reproduksi bagian atas, serta bisa menyebabkan kemandulan.

Karena itu, setiap wanita di bawah 25 tahun yang telah melakukan hubungan seks secara aktif sebaiknya melakukan tes chlamydia, setidaknya setahun sekali.
Spermicide Bisa Bikin Alergi Jika Anda rajin memakai zat pembunuh sperma yang disebut spermicide sebagai salah satu pendukung alat kontrasepsi, hati-hati, deh. Apalagi bila vagina Anda terasa gatal, pedih, serta dipenuhi dengan bintil-bintil kemerahan. Bisa jadi Anda alergi terhadap zat tersebut.

Jika Anda menggunakan jenis foam (busa) atau suppository (kapsul yang dimasukkan ke dalam vagina), cobalah menggantinya dengan jenis krim atau gel. Untuk mencegah alergi, pilihlah kondom yang tidak dilapisi spermicide atau konsultasikan pada dokter Anda mengenai metode kontrasepsi hormonal lainnya.

Satu lagi, sebenarnya spermicide tidak dapat mencegah penularan penyakit seksual seperti HIV, chlamydia dan gonorrhea. Untuk perlindungan maksimal, gunakan saja spermicide dan kondom

No comments: