Friday, July 14, 2006

Lincahnya Seks Anak Kijang

DALAM realitas sosial yang telah berlangsung secara rasional, kehidupan masyarakat teryata idak bisa dilepaskan dari mitos. Khususnya dalam masalah berhubungan seks, tidak sedikit dari anggota masyarakat masih percaya pada hal-hal mistik dan tidak ilmiah. Masih ada masyarakat yang memakai nilai dan tradisi lama sebagai acuan dalam berhubungan seks.


Salah satunya, dengan cara mengkonsumi minuman arak anak kijang (anak kijang yang diawetkan dengan arak), yang dipercayai akan bisa meningkatkan daya tahan seks. Dr. B. Harjono Djatioetomo, M. Kes. Sp. And menjelaskan, bahwa mitos seks memang berkembang sesuai dengan struktur alam dan budaya. Bila suatu negara kondisi alamnya agraris, maka mitos seksnya cenderung berhubungan dengan tumbuhan. Mereka akan rnengatakan, bahwa akar dan tumbuhan tertentu dapat dipakai untuk menunjang kegiatan seks. Begitujuga negara yang masyarakatnya yang lebih banyak berhubungan hewan, dan warganya sering mengkonsumsi hewan, mereka akan berpendapat bahwa binatang, dalam hal ini anak kijang, mempunyai khasiat meningkatkan daya tahan seks.
Dr. B. Harjono menambahkan, ciri masyarakat tradisional memang tidak memiliki panduan dalam berhubungan seks. Rujukan mereka adalah perkataan warga atau teman terdekat. Biasanya warga yang lemah dalam berhubungan seks akan bertanya pada orang yang kuat. Dan perkataan si kuat pun menjadi pegangan atau malah jadi dogma bagi si lemah.

Begitulah, proses penemuan campuran anak kijang dan arak menjadi ramuan seks terjadi secara alamiah. Tidak ada penelitian dan riset yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan obat atau para ilmuan modem. Setelah mereka memakan anak kijang dan minum arak, meraka merasakan adanya peningkatan daya tahan seks dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

Secara ilmu kedokteran, daging anak kijang tak jauh beda dengan binatang lainnya. Boleh jadi anak kijang diyakini bisa meningkatkan daya tahan seks, karena anak kijang itu lincah dibandingkan dengan anak binatang lainnya. Dan daging kijang memang mengandung protein sangat tinggi. Timbul pertanyaan baru, kenapa harus anak kijang? Karena anak kijang masih mumi. Kijang dewasa atau kijang yang telah kawin kekuatannya dianggap telah menurun. Orang menganalogikan anak kijang sebagai simbol kekuatan seks, bisajuga karena kijang anaknya selalu banyak dan sering melakukan hubungan seks, ujar Kepala Fertility Center Rumah Sakit Omni Medical Center ini.

Sementara arak sebenamya tak jauh beda dengan bir dan minuman beralkohol lainnya. Setelah meminumnya, badan akan terasa panas, dan metabolisme tubuh akan mening kat. Orang yang tidak memahami gejala fisik ini, beranggapan bahwa kondisi panas tubuh diartikan bisa meningkatkan gairah seks.
Padahal belum tentu benar.
Menutupi Kelemahan
Mitos anak kijang dan arak hangat ini bisa bertahan, berkaitan juga dengan lemahnya keinginan masyarakat tradisional untuk memper bincangkan kesalahan berobat. Mereka akan memilih diam, lalu memilih altematif bila gagal oleh suatu obat atau seorang paranor mal. Apalagi bila masalahnya berhubungan dengan penyakit kelamin dan keperkasaan. Berbeda dengan masyarakat sekarang, yang sudah lebih terbuka dan berani melakukan protes bila terjadi kesalahan berobat.

Selain itu, masyarakat tradisional tidak pernah melakukan penelitian dan riset sebelum mengkonsumsi obat untuk meningkatan daya tahan seks. Kekuatan seks bisa saja meningkat, sementara organ tubuh lain, seperti ginjal dan hati rusak. Dr. B. Harjono menganjurkan kewaspadaan, sebelum memakan obat tradisional. Bukan berarti obat tradisional tidak bagus, kata Kepala Fertility Center Omni Medical Center ini. Hanya saja, selama ini belum ada penelitian tentang minuman arak anak kijang, yang bisa meningkatkan daya tahan seks. Yang berkembang adalah cerita di tengah masyarakat

No comments: