Friday, July 14, 2006

The Power of Sexual Fantasy

Benarkah fantasi seksual bisa meningkatkan hubungan dan membangun keintiman? Atau hanya usaha yang dilakukan oleh orang yang kesepian dan putus asa?

Memahami fantasi

Fantasi adalah angan-angan, khayalan atau keinginan terpendam. Setiap orang pastilah pernah berfantasi. Kalau kita berandai-andai menang undian satu milliar dan merencanakan akan menggunakan apa saja uang itu, maka kita sedang berfantasi.
Fantasi adalah bagian dasar dari mahluk hidup, dan itu normal. Anak-anak yang sering berimajinasi adalah anak yang cerdas dan sehat, sayangnya setelah dewasa mereka tidak melakukannya lagi. Meski kita berusaha menghilangkan imajinasi kita, semua keinginan bawah sadar akan muncul saat kita tidur.

Fantasi seksual setiap orang jelas berbeda-beda, seperti halnya dengan selera. Tetapi kebanyakan orang merasa tidak nyaman dengan fantasi mereka, ada ketakutan akan dianggap aneh kalau khayalan mereka ternyata melenceng dari perilaku normal.
Fantasi seksual bisa jadi mengekspresikan aspek tersembunyi dari pikiran kita. Misalnya, fantasi tentang sikap patuh atau pasif mungkin berkaitan dengan keinginan untuk merasakan pengalaman seksual tanpa perlu tanggung jawab pribadi.

Fantasi juga bisa berupa keinginan melakukan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan dalam kehidupan nyata, misalnya bercinta di area publik atau bercinta dengan seseorang yang kita idolakan. Dan terkadang orang dalam khayalan ini memperlakukan kita secara istimewa, karena mereka tidaklah nyata.

Berfantasi tentang orang lain

Banyak orang yang khawatir kalau mengkhayalkan orang yang bukan pasangan adalah bentuk dari pengkhianatan, pengungkapan keinginan untuk selingkuh atau merasa bahwa mereka tidak lagi merasa cukup dengan pasangannya.

Mungkin memang ada yang seperti itu, tapi sangat jarang. Bukti yang ada justru membuktikan sebaliknya, seseorang yang sering berfantasi justru sedang dalam kondisi bahagia, merasa sangat mencintai, dan memiliki hubungan yang dilandasi rasa percaya. Dalam konteks ini fantasi hanyalah sebatas khayalan, tanpa ada keinginan untuk melakukannya.

Keuntungan berfantasi

Seks berawal dari pikiran. Sehingga berimajinasi menunjukkan kita siap untuk melakukan seks sebelum kegiatan fisik terjadi. Selain itu, hasrat akan lebih cepat memuncak. Banyak pasangan yang membuktikan bahwa fantasi yang aktif dilakukan bisa menambah kepuasan dalam hubungan seksual. Terlebih jika kita memiliki pasangan yang kurang suka bereksperimen dalam kegiatan seks.

Sebaliknya, jika kita merasa malu untuk bereksperimen di tempat tidur, fantasi membebaskan imajinasi kita berkembang. Singkatnya, sebelum kita masuk ke ’arena’ sebenarnya, kita bisa membangung rasa percaya diri lewat fantasi.

Pada terapi psychosexual, fantasi sering digunakan untuk menahan pikiran negatif. Saat kita melakukan kegiatan seksual dan pikiran dipenuhi rasa takut, fantasi bisa membantu kita lebih fokus pada kenikmatan yang timbul dari kegiatan seks.
Belajar berfantasi

Kalau kita merasa sulit berfantasi, kita bisa belajar. Cobalah menjelajahi toko buku dan carilah buku seni dan erotis, selain buku, banyak majalah yang bisa dipilih sesuai selera. Puluhan judul film juga tersedia, mulai dari yang romantis, slapstik, thriller atau film dengan label 17th ke atas. Cari tahu apa yang sesuai dengan Anda, lalu berusahalah rileks sambil berbaring dan biarkan pikiran kita mengungkapkan apa yang sebenarnya Anda inginkan.

Pria biasanya berfantasi seputar :

1. Bercinta dengan pasangan
2. Memberi dan menerima oral seks
3. Bercinta dengan lebih dari satu orang
4. Bersikap dominan
5. Bersikap pasif dan patuh
6. Mengingat kembali pengalaman yang lalu
7. Melihat orang lain bercinta
8. Mencoba posisi baru

Sedangkan fantasi yang biasa dipikirkan wanita :

1. Bercinta dengan pasangan
2. Memberi dan menerima seks oral
3. Bercinta dengan pasangan baru
4. Bercinta di lokasi yang romantis atau eksotis
5. Melakukan sesuatu yang terlarang
6. Bersikap patuh
7. Mengingat kembali pengalaman yang lalu
8. Menjadi penggoda
9. Mencoba posisi baru

Meskipun beberapa pasangan merasa dengan membagi dan melakukan fantasinya bisa meningkatkan kepercayaan dan keintiman, banyak pula pasangan yang merasa sebaliknya.

Fantasi adalah sesuatu hal yang sangat pribadi. Ada resiko yang harus diambil ketika kita mengungkapkannya, terlebih pada orang yang kita cintai. Pertimbangkan akibatnya jika ternyata pasangan tidak menyukai fantasi kita, atau tidak berhasil mewujudkan fantasi.

No comments: