Friday, January 12, 2007

Stres tidak goyahkan kanker payudara

Kekerasan, kehilangan, hutang dan berbagai pengalaman yang menimbulkan stres tidak meningkatkan kemungkinan seorang wanita yang pernah mendapat pengobatan kanker payudara untuk kambuh kembali.

Jadi kalau seorang pernah menderita kanker payudara, jangan khawatir kankernya akan kumat, meskipun wanita itu mengalami stres yang berat. Hal ini terdapat dalam jurnal British Medical Journal.

Penelitian ini yang diketuai Profesor Amanda Ramirez di Riset Kanker Kelompok Psikososial London, Inggris, mengamati lebih dari 200 wanita yang pernah menjalani operasi kanker payudara dan diikuti perkembangannya selama lima tahun.

Meskipun wanita menderita berbagai tingkat masalah stres yang parah, misalnya, kekerasan dalam rumah tangga, anak-anak yang terlibat dalam kejahatan atau masalah kesulitan ekonomi yang akhirnya membuat mereka tercampakan dari rumah, para peneliti menemukan bahwa stres bukan faktor risiko dalam kemunculan kanker payudara.

Penelitian sebelumnya yang mengungkapkan apakah stres emosional yang parah bisa mempengaruhi masalah dan perkembangan kanker selama ini menimbulkan pendapat yang berbeda-beda. Tetapi penelitian kali ini menyimpulkan bahwa pengalaman hidup yang penuh stres tidak meningkatkan kumatnya penyakit kanker wanita yang pernah menjalani operasi selama lima tahun.

Ramirez, Profesor Psikiatri Penghubung di RS St Thomas di London. Menurutnya, penemuan ini seharusnya sangat melegakan wanita penderita kanker payudara. Selama bertahun-tahun para wanita percaya bahwa pengalaman stres dalam kehidupan membuat kanker mereka bisa kumat kembali dan karena itu mereka selalu mencoba menghindari stres.

"Hasil penelitian ini membuat kami bisa meyakinkan wanita bahwa pengalaman hidup yang sulit tidak mempengaruhi kemungkinan munculnya kanker mereka kembali," katanya.
Penelitian ini juga menemukan bahwa terjadinya depresi nampaknya juga tidak menyebabkan kanker kumat kembali. Diagnosa dan pengobatan kanker payudara seringkali menimbulkan depresi tetapi hal ini tidak terkait dengan relapse di masa mendatang.

Wanita dalam penelitian yang usianya dibawah 60 tahun dan baru belum lama mengalami operasi tumor payudara. Data tentang kehidupan mereka diteliti selama lima tahun setelah didiagnosa atau kumatnya kanker payudara.

Dari 202 wanita yang diwawancarai, 76% tidak mengalami relapse selama periode lima tahun. Yang lainnya, 24% yang kankernya kumat ternyata bukan dipicu oleh faktor risiko. Tetapi faktor risiko penting kumatnya penyakit kanker terkait dengan jenis tumor dan apakah kankernya telah menyebar ke benjolan getah bening.

No comments: